Rabu, 12 Juni 2019

Selamat Jalan Pakpuh

Leave a Comment



Di rumah, sekitar pukul 00.00 Rabu (12/6) dini hari, sambil menggenggam hape, ibuku dengan tergopoh-gopoh dan muka sendu memberitahuku.


“Ayo le berdoa. Pakpuh wis masa-masa kritis. Wis detik-detik iki.” ujar ibu kurang lebih begitu.


Aku hanya merespon dengan sepatah dua patah kata. Selebihnya diam dan menghela nafas di depan laptop. Aku tak sejalan dengan kekhawatiran ibu.
Read More...

Sabtu, 24 November 2018

Geliat Kejayaan Trem di Kediri Melayani Jejaring Pabrik Gula

Leave a Comment
Sebuah Trem sedang berhenti di Stasiun Pare/Bingley Hall


Suburnya tanah dataran rendah telah menarik minat pemerintahan Hindia Belanda untuk menjadikan kawasan Kediri dan sekitarnya lumbung industri pertanian dan perkebunan sejak abad ke-19.

Pemberlakuan sistem tanam paksa (culturstelseel) sejak 1830 di Jawa Timur mendorong naiknya jumlah perkebunan tebu di Kediri. Pada era itu, tebu adalah salah satu tanaman wajib tanam selain kopi dan nila. Ada banyak orang Jawa Tengah bermigrasi ke Jawa Timur karena tergiur menggarap kebun tebu sebagai mata pencarian baru. Buku Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Timur (1978) mencatat, dari 1885 sampai 1900 jumlah penduduk Jawa Timur bertambah 30 persen.

Berdirinya banyak pabrik gula (suiker fabriek) di wilayah Kediri seperti Pabrik Gula Merican, Pabrik Gula Tegowangi, Pabrik, Pabrik Gula Kawarasan, Pabrik Gula Pesantren, Pabrik Gula Purwoasri, dan Pabrik Gula Minggiran menjadi bukti besarnya industri perkebunan tebu dan pengolahan gula.
Read More...

Kisah Uril & Martha: Ingatkan Bahaya Gempa Malah Dituduh Sebar Hoax

Leave a Comment
Warga melintas di jalan dengan kondisi retak akibat dampak gempa Palu di Perumnas Balaroa, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). tirto.id/Arimacs Wilander

Rumah Uril Unik Febrian di Desa Jagalan, Krian, Sidoarjo tampak lengang. Tak ada aktivitas apapun yang terlihat pada Jumat (5/10) siang.

Jendela dan pintu rumah bercat pink dan putih itu tertutup rapat. Hanya terlihat beberapa pasang sandal berserakan di teras.

Saat Tirto bertandang ke rumah Uril, tampak seseorang tengah mengintip dari balik tirai kaca rumah. Namun ketika pintu rumah diketuk berkali-kali, tak ada jawaban dari dalam rumah.


Tetangga depan rumah juga tidak tahu tentang keberadaan Uril. "Enggak tahu saya. Saya enggak tahu. Beda-beda urusannya." ujar perempuan yang tergesa-gesa masuk ke dalam rumah kembali.
Read More...

Jumat, 07 April 2017

Kehebatan Zakir Naik yang Patut Disimak

Leave a Comment
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqz0dGAf-hfC23L2JJRRA8QNn-EcolpkbdOUMrGpY9rHfneM4GBQjuikAwIBbaGNH6fH4g3zlKqc6EHrPlgj-Xri0Z2DZebHnf-ogaxtBXz8O_dPpQFt6D9lDnXRhumYl8orRm_c9Wai0S/s1600/Zakir+Naik+105.JPG



Zakir Abdul Karim Naik, penceramah asal India paling militan di abad ke-21 tengah berkunjung ke Indonesia pada Juli 2017. Kehadirannya tentu dinanti oleh sebagian besar orang yang menggandrungi metode dakwahnya. 

Popularitas Zakir Naik tak bisa dilepaskan dari rekaman video ceramahnya yang banyak berserak di situs Youtube. Jika Anda memperhatikan, format ceramah Zakir Naik yang paling lazim adalah dalam sebuah sesi di mana ia berbicara panjang lebar mengenai perspektifnya, lalu kemudian baru membuka sesi tanya jawab.
Read More...

Jumat, 30 Desember 2016

2016 dalam lipatan kusut

Leave a Comment
sumber foto: rappler.com

Tahun 2016 kusut. Bulan-bulan menjelang akhir tahun disuguhi tontonan gelombang konservatifme agama yang mempersoalkan ucapan seorang A. Mereka tampak kurang piknik! Lho tapi kan mereka juga ada kalangan berduit, tentu tidak susah dong untuk liburan dan menjelajah kolong dunia? Iya benar. Piknik tak cuma soal raga yang berpindah-pindah dan meghirup oksigen yang sama dari semua orang lintas suku ras agama, tapi juga ada piknik intelektual. Piknik yang akan menambah jelajah berpikir dan wawasan untuk melengkapi piknik raga.

Rupanya, tak ada piknik intelektual atau sekurang-kurangnya amat sangat sedikit. Demo berlatar konservatisme beragama ini makin tampak memalukan di tahun-tahun modern ini dan menambah buntut panjang bahwa sebenarnya, jauh di lubuk hati memang tidak ingin ada sebuah kebhinnekaan. Keberagaman bukan soal bagaimana hidup rukun dan menerima perbedaan suku ras dan agama dalam wadah masyarakat bernegara. Tapi tentu soal kepemimpinan juga, itulah adil sejak dalam pikiran.
Read More...

Rabu, 30 November 2016

Tantangan Merkel Menjadi Kanselir Keempatkalinya

Leave a Comment


PEGIDA Hurting Dresden Business (Sumber : financialtribune.com)
Angela Merkel, wanita yang berjuluk Iron Lady di Jerman baru-baru ini memecahkan spekulasi selama beberapa bulan sebelumnya terkait peluang pencalonan dirinya sebagai kanselir lagi. Ia mengumumkan sendiri bahwa dirinya berencana ikut dalam Pemilu Kanselir Oktober 2017 mendatang

“Saya sudah lama memikirkan ini. Bukan hal sepele memutuskan kembali mencalonkan diri untuk periode keempat, setelah 11 tahun menjabat" begitu ucap Angela Merkel dalam konferensi pers di hadapan partainya CDU di Berlin pada Minggu (20/11) seperti dilansir dari Reuters[T1] .

Read More...

Langit Gelap di Kuba, Obituari untuk Comandante

Leave a Comment


Fidel Castro at an outpost in the Sierra Maestra. Castro commanded his forces in this (sumber: http://www.pbs.org)
Jumat malam (25/11) waktu setempat, segenap rakyat Kuba berduka atas Fidel Castro. Mereka kehilangan sosok revolusioner sekaligus peletak dasar negara Kuba saat ini yang luasnya tak melebihi Pulau Jawa.  Masa-masa muda nan produktifnya diisi dengan segenap kerja-kerja pembebasan, kala itu ia bersama adiknya Raul Castro sedang giat bergerilya melawan rezim Batista yang berkuasa di Kuba dengan sokongan penuh dari negara tetangga yang adikuasa, Amerika Serikat.
Kharisma Fidel Castro menular ke seantero dunia, menginspirasi banyak kaum yang mendaku progresif kiri dari beragam spektrum dan mendalami segala seluk beluknya. Kemenangannya dianggap model yang nyata bagaimana sistem imperialisme dan kolonialisme besar dan kuat sekalipun bisa digulingkan dan hidup mandiri yang oleh Sukarno sering disebut “Berdiri diatas kaki sendiri” alias Berdikari.
Read More...